Dalam dunia kerja yang kompetitif  ada banyak dokumen yang diperlukan saat melamar pekerjaan. Kamu mungkin sudah familiar dengan CV yang kerap digunakan saat akan melamar pekerjaan, tapi apakah kamu tahu tentang portofolio? Portofolio dan CV, keduanya adalah dokumen penting yang ditulis dan dipergunakan untuk mendapatkan suatu pekerjaan atau wewenang. Selama ini mungkin banyak orang salah mengartikan dan menganggap CV sama dengan portofolio, padahal keduanya jelas berbeda. Lantas, apakah perbedaan portofolio dan CV? Kami bisa ketahui pengertian dan perbedaannya dalam penjelasan berikut!

Meski menyajikan informasi berbedan tentangmu, perbedaan portofolio dan CV justru dapat saling melengkapi dan membuat profilmu semakin kuat
Meski menyajikan informasi berbedan tentangmu, perbedaan portofolio dan CV justru dapat saling melengkapi dan membuat profilmu semakin kuat

Apa itu portofolio?

Sebelum membahas perbedaan portofolio dan CV, ada baiknya kalau kamu mengetahui terlebih dahulu pengertian portofolio itu sendiri. Portofolio berasal dari bahasa Italia, Porto yang berarti membawa dan Foglio yang berarti daun atau kertas.  Portofolio adalah material atau contoh yang digunakan untuk membuktikan suatu pencapaian, pelatihan, bakat atau hasil karya seseorang untuk membuktikan skill dan kapasitasnya. Dengan melampirkan portofolio, kamu akan punya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu miliki terutama jika portofolio tersebut sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Berbeda dengan portofolio, CV adalah sebuah dokumen yang menjelaskan latar belakang pendidikan atau akademis, skill dan pengalaman yang pernah didapatkan seseorang. CV digunakan ketika melamar pekerjaan atau saat akan mengajukan beasiswa maupun untuk mendapatkan proyek terutama yang berhubungan dengan penelitian ilmiah, maupun perguruan tinggi.

Perbedaan portofolio dan CV berdasarkan informasi yang disajikan

CV dan portofolio memang merupakan dokumen yang sangat mendukung saat seseorang melamar pekerjaan. Meski demikian, CV dan portofolio memiliki perbedaan khususnya saat menyajikan informasi pengalaman. Jika curriculum vitae memuat informasi yang sangat panjang dan berisi tulisan, portofolio biasanya lebih singkat dan menunjukkan contoh pekerjaan terbaik  yang pernah dikerjakan dan tidak harus dalam bentuk tertulis. Portofolio bisa termasuk gambar, foto atau lainnya. Portofolio hampir sama dengan resume yang selalu dibuat up-to-date sesuai dengan profesi saat ini. Dengan menggunakan portofolio, perekrut dapat menilai pekerjaan atau hasil karya seseorang apakah sesuai dengan yang mereka butuhkan ataukah tidak. Portofolio biasanya banyak digunakan di industri seni, media atau lainnya seperti desainer grafis. Portofolio juga dibuat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan bisa dibuat berkali-kali sementara CV biasanya hanya dibuat sekali dan mencakup berbagai informasi tentang latar belakang seseorang. 

Informasi yang dimuat dalam portofolio

Dengan menampilkan portofolio, kamu bisa melakukan wawancara kerja secara lebih efektif. Untuk dapat memberikan sampel terbaik dalam portofolio, kamu harus dapat memilih sampel mana saja yang akan kamu gunakan demi menunjukkan skill yang kamu miliki. Saat melakukan suatu pekerjaan atau proyek kamu bisa menyimpan hasilnya dan menjadikannya sebagai salah satu sampel jika diperlukan lain kali. Lantas, Informasi apa saja yang harus ada di dalam portofolio? Diantaranya sebagai berikut!

  1. Pernyataan orisinalitas yang ditulis dalam paragraf yang menunjukkan bahwa hasil karya dalam portofolio tersebut tidak boleh disalin atau diperbanyak tanpa izin. 
  2. Filosofi kerja yang menggambarkan kepercayaan pada diri dan bidang yang ditekuni.
  3. Tujuan karir yang ingin kamu capai melalui pekerjaanmu saat ini.
  4. Resume untuk memberikan informasi singkat tentang dirimu
  5. Kemampuan atau skill terbaik yang sesuai dengan pekerjaan yang diincar. 

Portofolio yang kamu miliki bisa kamu lampirkan bersama CV saat melamar suatu pekerjaan atau saat melakukan interview pekerjaan. Dengan menggunakan portofolio yang tepat, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu mampu dan cocok untuk mendapatkan pekerjaan ataupun proyek terkait.

Apa saja yang harus ditampilkan dalam portofolio?

Perlu kamu ingat bahwa elemen utama dari sebuah portofolio adalah sampel atau contoh dari hasil kerjamu. Sebelum membuat portofolio, kamu bisa memperhatikan terlebih dahulu beberapa hal seperti kemampuan apa yang sesuai dengan pekerjaan yang kamu inginkan dan apa hasil karya terbaikmu. Kamu juga harus memilih sampel atau contoh mana yang dapat menunjukkan kemampuanmu dengan baik dan jangan lupa juga untuk berlatih mendeskripsikan setiap sampel yang kamu lampirkan. Misalnya jika kamu melamar untuk pekerjaan designer grafis maka kamu bisa melampirkan hasil rancangan atau gambar yang pernah kamu buat sebelumnya. Selain menampilkan hasil karya, kamu juga bisa menyajikan hal lainnya seperti :

  1. Daftar proyek yang pernah kamu kerjakan sesuai dengan kemampuan yang dicari oleh perekrut
  2. Sertifikat pendidikan atau salinannya termasuk jika pernah mendapatkan penghargaan
  3. Organisasi atau layanan komunitas yang kamu ikuti
  4. Bukti keanggotaan profesional dan sertifikasi dari profesi yang kamu jalani termasuk sertifikat seminar atau pelatihan yang pernah kamu ikuti
  5. Referensi yang berisi daftar orang yang dapat membuktikan profesionalisme yang kamu miliki.

Itulah beberapa hal yang bisa kamu lampirkan dan sajikan dalam portofolio. Pastikan kamu menyertakan dokumen-dokumen tersebut saat membuat portofolio. Berbeda dengan CV, portofolio tidak harus dibuat panjang hingga beberapa lembar, kamu bisa membuat portofolio sesuai kebutuhan bahkan jika hanya satu lembar saja asalkan relevan dengan skill yang kamu miliki dan pekerjaan yang sedang kamu incar.

Platform Online untuk menyajikan portofolio secara digital

Saat ini ada banyak cara untuk menampilkan portofolio, tidak hanya melalui dokumen atau sampel fisik saja. Kami juga bisa menyajikan portofolio khususnya design yang kamu miliki lewat platform online seperti Behance, Dribble, GitHub atau Tableau. Platform tersebut menyediakan fitur penampil portfolio digital yang bisa diakses lewat gawai sehingga kamu tidak perlu menggunakan dokumen fisik seperti kertas untuk mengajukannya. Platform tersebut juga tersedia gratis sehingga kamu tak perlu repot menyediakan dana untuk membuatnya. Kamu bisa membuat portofolio online dengan membuka akun di platform tersebut dan mengunggah hasil karya yang pernah kamu buat. Dengan menggunakan platform portofolio online, kamu bisa membuat portofolio digital bahkan dengan menggabungkan tulisan, gambar atau foto, video, maupun suara agar lebih menarik dan nyata. Tak perlu dibuat begitu panjang, sebuah digital portofolio pendek akan bisa menjelaskan suatu hasil karya atau proyek yang pernah kamu buat. Selain itu, kamu juga bebas membagikan hasil portofolio mu kepada siapa saja dengan mudah melalui platform online. Dengan begitu, kamu mesti menggunakan kreativitasmu untuk membuat sebuah portofolio digital agar terlihat menarik dan meyakinkan.

Intinya meskipun kamu sudah membuat dan memiliki CV, sebaiknya kamu tetap melampirkan portofolio sebagai pendukung skill atau kemampuan serta membuktikan pengalaman kerja yang kamu miliki. Baik secara tradisional atau digital, kamu bisa membuat portofolio mu semenarik mungkin agar perekrut bisa mempertimbangkan lamaran yang kamu ajukan. Pastikan kamu memilih sampel atau contoh pekerjaan atau proyek yang tepat saat membuat sebuah portofolio. Ingat juga bahwa sebuah portofolio tidak bisa menggantikan CV atau resume melainkan hanya melengkapinya, jadi jangan lupa untuk menyertakan nya bersama CV atau resume yang kamu buat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *