Cara menyajikan informasi daftar skill dalam CV dengan baik

Saat membuat curriculum vitae atau CV untuk melamar kerja, mungkin kamu tidak merasa yakin skill apa saja yang harus kamu tuliskan. Ya, skill atau keterampilan harus menjadi salah satu bagian dari CV hang mesti ditampilkan. Skill atau keterampilan adalah kemampuan melakukan sesuatu yang didapatkan dari pengalaman selama hidup. Lantas, bagaimana cara menampilkan skill yang benar dalam CV dan membuat HRD atau mereka yang membuka lowongan pekerjaan yakin dengan kemampuan yang kamu miliki? Kamu bisa cek panduan menampilkan skill dalam CV yang benar berikut ini!

Pengelompokan keterampilan

Agar lebih mudah dipahami, kamu bisa mengelompokkan jenis skill dalam CV atau kemampuan yang kamu miliki. Secara umum, skill atau kemampuan bisa dibagi menjadi dua yakni skill personal atau soft skill dan skill teknis atau hard skillSkill teknis atau hard skill adalah kemampuan yang berguna dalam dunia kerja sementara skill personal adalah skill atau kemampuan yang mengarah pada karakter dan kualitas diri yang juga dibutuhkan dalam dunia kerja. Tanpa soft skill, kamu tentunya hanya akan menjadi robot dengan pengetahuan atau keterampilan hard skill yang dimiliki.

Contoh kemampuan teknis yang biasa ditampilkan adalah skill penguasaan program komputer tertentu, bahasa asing, skill mengemudi alat berat, dan lainnya. Sementara itu, skill personal atau soft skill bisa mencakup kemampuan memotivasi, melihat detail, merencanakan dan mengorganisir sesuatu, atau menyelesaikan masalah. Dengan mengelompokkan skill yang kamu miliki tentunya akan membuat CV lebih padat dan ringkas sehingga lebih mudah dipahami dan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Jika kamu memiliki skill relevan lainnya, kamu bisa menambahkannya pada bagian lain diluar hard skill dan soft skill yang sudah kamu cantumkan.

Ukuran keahlian keterampilan

Setelah menampilkan keterampilan atau skill yang dimiliki, kamu juga mesti menampilkan skala ukuran yang dapat memberikan informasi sebaik apa atau sejauh mana kamu menguasai kemampuan tersebut. Skill dalam CV bisa diberikan ukuran misal dengan menggunakan skor atau peringkat maupun persentase. Kamu juga bisa menyajikan ukuran tersebut dengan menggunakan diagram atau menggunakan skala sederhana misal skala satu sampai lima. Untuk ukuran skill bahasa, kamu bisa menyebutkan ukuran pemula, pasif atau fluent. Dengan menampilkan ukuran kemampuan atau skill dalam CV, pihak perusahaan atau mereka yang memberikan lowongan dapat mengetahui kapasitas skill yang kamu miliki untuk disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan. Jika kamu tidak bisa menampilkannya dalam skala maka kamu bisa menjelaskan ukuran setiap skill tersebut.

Menyebutkan macam keterampilan secara detail

Seperti yang disebutkan sebelumnya, saat menampilkan skill yang dimiliki kamu harus dapat mengkategorikannya menjadi dua hal yakni hard skill dan soft skill. Meski demikian tidak cukup kalau kamu hanya menampilkan skill yang umum misalnya hard skill dengan menyebutkan “dapat mengoperasikan komputer” saja, atau dengan menyebutkan soft skill “memiliki kepribadian yang baik”. Ada baiknya kalau kamu menyebutkan macam skill yang kamu miliki dengan lebih detail. Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2017, dapat diketahui bahwa sebagian besar skill yang dicari oleh perusahaan perekrut adalah soft skill, dan empat yang utama diantaranya problem solving atau penyelesaian masalah, kerjasama tim atau teamwork, komunikasi tertulis, dan leadership atau kepemimpinan.

Selain itu, situs pekerja seperti LinkedIn juga menyebutkan tipe atau macam skill yang paling diminati di tahun 2020. Dalam situs tersebut disebutkan lima soft skill utama diantaranya kreativitas, persuasi, kolaborasi, adaptabilitas dan kecerdasan emosional. Sementara untuk hard skill, beberapa kemampuan utama yang paling banyak dicari adalah blockchain, cloud computing, analytical reasoning, artificial intelligence, UX design, analisis bisnis, affiliate marketing, sales, scientific computing dan video production. Meskipun skill yang disebutkan sebelumnya banyak dicari, kamu harus tetap menampilkan skill dalam CV sesuai dengan kebutuhan kerja dan sebaiknya kamu menampilkan kemampuan atau skill yang relevan dengan pekerjaan yang sedang kamu incar tersebut.

Menyesuaikan skill yang relevan dengan loker

Untuk memperbesar peluang diterima atau dipekerjakan, kamu harus memperhatikan dengan baik skill apa yang dibutuhkan oleh perekrut untuk pekerjaan tersebut. Kamu bisa membaca iklan lowongan dengan jelas atau jika kurang mendapatkan informasi dari iklan tersebut, kamu juga bisa bertanya langsung pada pihak yang akan merekrut pekerja. Tidak masalah jika kamu bertanya untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan yang diincar, karena kamu bisa menampilkan skill dalam cv sesuai kebutuhan.

Dengan menuliskan skill yang tepat, kamu bisa selangkah lebih maju dibandingkan pelamar kerja lainnya. Semakin banyak skill yang kamu kuasai tentunya akan semakin besar pula kesempatan mendapatkan pekerjaan karena dengan dari penilaian skill tersebut para perekrut dapat memberikanmu peringkat kelayakan. Misalnya jika disebutkan dalam lowongan “Dibutuhkan seseorang yang dapat mengorganisir akun sosial media, mengerti Ad dan mampu bekerja sama dalam tim”, maka kamu bisa menjadikan keyword skill seperti kemampuan organisasi, bekerja dalam tim, dan menguasai platform sosial media dan Advertisement. Dengan menyesuaikan skill atau kemampuan yang kamu miliki dengan kriteria yang disebutkan dalam lowongan pekerjaan, kesempatan mendapatkan pekerjaan tersebut tentu akan lebih besar.

Sertakan pengalaman untuk memperkuat skill

Agar semakin meyakinkan, kamu juga bisa menampilkan pengalaman apa yang sudah kamu dapatkan sebelumnya. Pengalaman tersebut dapat digunakan untuk melengkapi skill yang kamu miliki. Tuliskan juga deskripsi yang dapat memperjelas skill yang kamu miliki misalnya jika kamu menuliskan skill teamwork dan time management, kamu bisa menambahkan deskripsi seperti “Di tahun 2018, saya berhasil mengerjakan 6 proyek yang melibatkan tiga tim dan menyelesaikannya sebelum deadline“. Pastikan kamu menuliskan pengalaman apa yang pernah kamu dapatkan untuk memperjelas setiap skill yang kamu miliki. Selain dengan menyebutkan dan menjelaskan setiap skill, kamu juga bisa menyertakan bukti pengalaman kerja berupa hasil karya maupun sertifikat dalam portofolio,

Selain menyebutkan pengalaman, kamu juga bisa memberikan catatan terperinci khususnya pada soft skill. Misalnya jika kamu menuliskan kemampuan pendengar aktif, kamu bisa menuliskan sub skill seperti note taking, organisasi, komunikasi verbal dan nonverbal, bertanya dan sebagainya. Tuliskan skill sebaik mungkin agar dapat meyakinkan perekrut untuk mempekerjakanmu.

Jika kamu tidak yakin skill apa yang paling menonjol dari dirimu, kamu bisa melihatnya dari pengalaman sebelumnya atau jika ada penghargaan maupun pencapaian yang pernah kamu dapatkan. Selain itu, kamu juga bisa bertanya pada rekan atau orang lain yang bisa menilai skill terbaik yang kamu miliki. Dengan begitu, kamu bisa menuliskan skill dalam cv dengan benar dan terperinci. Ingat pula bahwa tidak semua skill bisa kamu tuliskan dalam CV terutama jika kamu tidak memiliki skill tersebut atau skill yang tidak relevan dengan lowongan pekerjaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *